Sumenep, PecintaUlama.ID - Keterlibatan dunia pesantren dalam perjuangan kemerdekaan tidak dapat dihilangkan dari sejarah kebangsaan ini, baik dalam upaya mempertahankan maupun dalam mengisi kemerdekaan hingga saat ini. Oleh sebab itu, dunia pesantren menjadi ujung tombak pembinaan dalam membangun dan menjaga keutuhan NKRI.
Berbagai upaya serius dilakukan oleh PCNU Sumenep dalam meningkatkan kemandirian Ekonomi Pesantren, salah satunya dalah dengan menyelenggarakan Halaqah Ulama Pesantren dengan mengangkat tema "Menguatkan Kemandirian Ekonomi Kaum Santri" pada Jumat (16/2). Kegiatan yang digelar di Aula Asy-Syarqawi Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep ini menghadirkan Prof Dr (HC) KH Ma'ruf Amin yang merupakan Rais Aam PBNU sebagai pemateri.
Muhammad Shalahuddin A Warits, Ketua RMI PCNU Sumenep, sangat mengapresiasi dan menyambut dengan baik atas kehadiran ulama asal kelahiran Provinsi Banten itu. "Sepanjang sejarah yang saya amati selama ini, Sumenep merupakan satu-satunya kabupaten yang pertama kali dibentuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), meski selanjutnya disusul oleh pembentukan PCNU dibeberapa kabupaten yang hingga saat ini sudah mendominasi di Indonesia," ujarnya. "Karenanya, ini merupakan satu kebanggaan tersendiri," imbuhnya.
Dalam penyampaiannya, Kiai Ma'ruf menegaskan bahwa kemandirian ekonomi pesantren sebagai tonggak dari pembangunan bangsa ini harus dikembangkan dengan baik.
"Salah satu pemicu konflik suatu negara adalah kesenjangan ekonomi, oleh sebab itu Nahdlatul Ulama melalui pesantren sebagai basis utama keummatan harus mampu memberikan jawaban atas segala kebutuhan dan keresahan ummat," pesan kiai yang merupakan cicit Imam Nawawi al-Bantani ini kepada hadirin.
Selain itu, ia juga menjelaskan langkah konkrit yang harus ditempuh. "Kemajuan ekonomi ini harus mampu disikapi dengan baik oleh NU dan pesantren, karena untuk memperkuat perekomian nasional harus dimulai penguatan dari bawah," imbuhnya.
Sosok ulama kharismatik yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut juga mengimbau masyarakat untuk tetap berpegang teguh terhadap Nahdlatul Ulama dalam menghadapi dinamika sosial yang terus berkembang.
"NU telah mendunia, sebagaimana makna huruf dhad yang memanjang dalam lambang NU. Tentu mengisyaratkan bahwa NU harus berperan aktif mencakup seluruh dunia. Mari bersama kita meng-NU kan dunia guna mensyiarkan wajah Islam yang rahmatan lil 'alamin," jelasnya kepada hadirin.
"Dalam menyikapi berbagai perbedaan, warga NU harus mampu mengamalkan sikap toleransi dengan baik. Jika warga NU kuat, ummat kuat. Apabila ummat kuat, maka agama kuat. Dan jika agama kuat, negara selamat," imbuhnya seraya menutup pembicaraan.
Kegiatan Halaqah Ulama Pesantren yang dihadiri oleh Ratusan Jamaah tersebut, turut dihadiri oleh pengurus PCNU Sumenep, MWC se-Kabupaten Sumenep, Kiai dan Ulama, Pengasuh Pondok Pesantren, Banom NU dan Ratusan Santri beserta Warga lainnya. [*]
Source:
0 Komentar