Jombang, PecintaUlama.ID - Kegiatan Musyawarah Akbar ke-2 Ittihadul Mutakharrijin Al-Falah Ploso (IMAP) Kediri beberapa hari lagi akan digelar, tepatnya pada 3 Maret 2018 mendatang. Musyawarah Nasional ini bertujuan membahas beberapa agenda, program organisasi dan memilih ketua IMAP yang baru, bertempat di Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang.
Penentuan tempat acara di kota Jombang, selain di Denanyar merupakan pondok pesantren yang diasuh alumni Ploso KH. Abdussalam Shohib (Gus Salam), juga dikarenakan adanya keterkaitan sejarah antara Pondok Al Falah Ploso dengan Pondok-Pondok Pesantren yang ada di wilayah kota Jombang.
Seperti yang diketahui bahwa pendiri Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, KH Djazuli Usman pernah nyantri di Pondok Tebu Ireng Jombang. KH Djazuli Usman berguru langsung kepada KH Hasyim Asy'ari yang merupakan pakar Ilmu Hadits.
Di sisi lain sistem belajar mengajar dengan metode musyawarah antar santri yang diilhami dari Pondok Tebu Ireng sampai sekarang tetap menjadi metode pembelajaran di Pondok Ploso yang mengutamakan diskusi keilmuan (Syawir antar santri) pada setiap bidang keilmuan di masing-masing jenjang kelas Madrasah Riyadhatul Uqul (MISRIU) yang setingkat MTS dan MA.
Sejak Pondok Ploso didirikan pada 1 Januari 1925 hingga saat ini telah ribuan santri yang mendalami ilmu agama dengan disiplin keilmuan agama islam yang beragam ala Ahlissunnah Waljama'ah. Para santri ini datang dari seluruh penjuru bahkan pelosok negeri, bahkan ada pula yang dari mancanegara.
Pondok Al-Falah Ploso telah berhasil mencetak ribuan santri dengan latar belakang profesi yang berbeda-beda, ada yang berprofesi sebagai pengusaha sukses, ulama, cendekiawan, akademisi, politisi, petani, duta besar bahkan atlet nasional. Kesemuanya tersebar hampir di seluruh kota di Nusantara dan pada Maret tahun ini segenap santri maupun pengurus organisasi IMAP dan mutakharrijin (alumni) Ploso akan memadati Pondok Mamba'ul Ma'arif Denanyar untuk mengelar Munas ke 2.
Antusias dan semangat yang luarbiasa dari para alumni Al Falah Ploso nampak sangat terasa, hal ini dibuktikan dengan konfirmasi kehadiran dari para delegasi dari masing-masing kota dan propinsi se Indonesia yang hampir mencapai 500 orang sudah hampir 100 persen nama-namanya masuk ke panitia.
Hal ini sangat penting bagi panitia Munas terutama tuan rumah dalam hal ini Denanyar untuk mempersiapkan tempat acara, penginapan serta akomodasi penting lainnya. "Kami insyaAllah sudah sangat siap untuk menyambut teman-teman untuk bermunas di sini," ujar Gus Salam, panggilan akrab KH Abdussalam Shohib.
Beliau bahkan menambahkan bahwa bagi teman-teman mutakharrijin Ploso khususnya dari kota-kota di Jawa Timur yang berkenan hadir untuk turut meramaikan Munas ke 2 ini sangat diharapkan dan menjadi kegembiraan tersendiri, terlebih pada acara tersebut akan dihadiri santri-santri yang telah berkiprah di tengah masyarakat.
Pembukaan Munas dimulai tanggal 3 Maret 2018 pukul 18.30 yang akan diisi FGD dengan tema 'Strategi Dakwah Pesantren di Era Digital' yang menghadirkan Rudiantara (Menkominfo), Hanif Dhakhiri (Menaker), dan Ust Ma'ruf Khozin (Alumni Ploso, Pakar Aswaja NU Center) yang bertindak sebagai Moderator.
"Salah satu pembahasan Munas yang sangat menarik adalah pemberdayaan di bidang pendidikan dan ekonomi untuk para alumni Ploso, sehingga semakin banyak alumni Ploso yang membuka pelatihan kewirausahaan, lembaga pendidikan, kursus, serta memiliki jiwa entrepreneur. Sebab santri harus memiliki kepekaan zaman dan siap menghadapinya," tutur Ahmad Athoillah atau Gus Aik Denanyar Jombang yang sukses mengembangkan Aik Kopi di Jakarta.
Sedangkan acara Munas ke-2 akan ditutup dengan Ijazah Kubro yang meliputi Dalail, Surat Waqiah, Hizib Nashor, Hizib Nawawi lengkap beserta kaifiyyah (tata cara) dan Sanadnya pada hari Ahad, 4 Maret 2018. [PecintaUlama.ID]
0 Komentar