Sidoarjo, PecintaUlama.ID - Mahasiswa Ahlit Thoriqoh Al-Mu'tabaroh An-Nahdliyyah Sidoarjo mengadakan Suluk Matan (Sultan) 1. Kegiatan ini berlangsung di PP Hikmatul Huda Kedungcangkring Jabon, Sidoarjo pada Sabtu (5/5) dan Ahad (6/5) dan diikuti sekitar 50 Sohib.
Sebagaimana diketahui, Sultan 1 merupakan suatu proses pengkaderan awal untuk mengenal organiasai Mahasiswa Ahlit Thoriqoh Al-Mu'tabaroh An-Nahdliyyah (Matan). Mengangkat tema "Thoriqoh dan Aswaja Sebagai Pondasi Arah Gerak dalam Beragama, Bermasyarakat dan Berbangsa", kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa lebih faham akan tugas pokok dan fungsinya berjalan dengan landasan Aswaja yang kuat.
"Dengan Sultan 1 ini kami berharap, agar mahasiswa, terutama kader Matan semakin baik dalam memahami dan menjalankan perannya dalam membangun masyarakat," ungkap M Sirojul Chakim SyafiI, ketua Matan Sidoarjo di sela-sela acara.
Di kegiatan ini, panitia memberikan beberapa materi untuk memberi pemahaman kepada para Sohib Matan. Adapun materi tersebut adalah mengenai Aswaja, Leadership, Rotibul Haddad, Matan, dan Thoriqoh.
Materi yang disuguhkan kepada sohib matan tersebut tidak lepas dari konseptualisasi nilai-nilai yang ada dalam thoriqoh dan tasawuf. Adapun nilai-nilai tersebut terkandung dalam lima hal yang disebut sebagai lima asas pokok landasan organisasi. Kelima hal tersebut adalah tafaqquh fid din, iltizamut thoat, tazkiyat al-nafsi, hifdzul aurad wal adzkar, dan khidmah lil ummah.
Tafaqquh fiddin adalah semangat pergerakan yang didasarkan pada pengasahan kemampuan dan ketajaman intelektual para anggota Matan, dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia seutuhnya di seluruh cabang ilmu pengetahuan, tanpa adanya pemisahan antara ilmu agama dengan ilmu umum. Karena menurut keyakinan Matan, bahwa semua ilmu bersumber dari Yang Maha Mengetahui, yaitu Allah SWT.
Sedangkan iltizamut thoat adalah semangat pergerakan mahasiswa yang didasarkan ketaatan kepada Allah SWT sebagai Tuhan pencipta, pembimbing dan pendidik manusia. Kemudian kepada Baginda Rasul Muhammad SAW, selaku pembawa risalah kebenaran dan panutan umat manusia. Serta kepada ulil amri, yaitu ulama dan umaro.
Kemudian tazkiyat al-nafsi yaitu semangat pergerakan yang didasarkan upaya pembersihan dan pensucian diri, baik lahiriyah maupun batiniyah dari segala bentuk sifat dan perbuatan yang tidak baik.
Untuk hifdzul aurad wal adzkar adalah semangat pergerakan yang di dasarkan atas upaya menjaga keseluruhan waktunya diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWTdengan mendatangkan kemanfaatan, kebaikan dan pahala dari Allah SWT, baik untuk diri sendiri, orang lain maupun masyarakat luas, yaitu dalam konteks berbangsa dan bernegara.
Terakhir, adapun khidmah lil ummah yaitu semangat pergerakan untuk memberikan darma bhakti kepada ummat manusia, kepada bangsa dan negara sebagai wujud pengabdian kepada Allah Swt secara menyeluruh. [*]
0 Komentar