Menurutnya, semua biaya pendidikan santri-santri ini nantinya akan digratiskan, mulai dari biaya pendidikan, pakaian, tempat tinggal, hingga makan, dan minum.
"Kami siap menerima anak-anak ini dengan tangan dan hati terbuka, yang penting mereka mau belajar, semua kami gratiskan," jelas pria yang akrab disapa Jumaili ini.
Pondok pesantren yang berlokasi di Dusun Paok Dandak Desa Durian Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah ini menyelenggarakan pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK tersebut terdapat tiga jurusan, Multimedia, Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura, serta Jurusan Pariwisata.
Selain bisa mengikuti pendidikan formal, semua santri korban gempa juga bisa mengikuti kegiatan unggulan lain yang tersedia seperti Tahfidzil Quran, Program Dual Bahasa, Inggris-Arab, dan Madrasah Diniyah.
"Terutama anak-anak yang orang tuanya meninggal dunia dalam peristiwa gempa, kami sangat bersyukur apabila kami bisa membinanya di Pondok kami," imbuhnya.
Jumaili mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama keluarga korban gempa yang mendengar informasi ini agar meneruskannya.
"Bagi yang berminat untuk mendaftar, bisa menghubungi pondok di nomor telepon 081805559222 atau disitus www.sirajulhuda.sch.id," pungkasnya. (PecintaUlama.ID)
0 Komentar