Pecinta Alam Jateng-DIY Hadiri Peluncuran NU Backpaker Batang
Batang, PecintaUlama.ID - Komunitas NU Backpacker Batang Jawa Tengah resmi diluncurkan pada 1-2 Desember 2018. Peluncuran komunitas ini berlangsung di Puncak Patran Bawang, Batang dan disaksikan sekitar 220 pecinta alam (PA) dari komunitas sejenis yang ada di Jawa Tengah (Jateng) dan DIY.
Acara yang dihadiri Koordinator Pusat (Koorpus) NU Backpacker, Muhammad Hidayatullah ini berjalan meriah. Penampilan rebana PR IPNU-IPPNU Desa Kebaturan, musik akustik, tari budaya, dan serangkaian sambutan dari koordinator NU Backpacker Batang, Kepala Desa Kebaturan, dan Koorpus NU Backpacker menjadi rangkaian acara tersebut.
Kepala Desa Kebaturan, Slamet menyatakan bahwa dengan adanya komunitas ini mampu untuk turut membantu menghidupkan potensi pariwisata daerah dalam menyongsong program Visit Batang 2022.
"Kehadiran NU Backpacker mempunyai harapan agar pemuda dan komunitas yang ada di Kabupaten Batang maupun yang berasal dari luar Kabupaten Batang mampu menghidupkan potensi pariwisata daerah untuk menunjang Visit Batang 2022," ujarnya.
Koorpus NU Backpacker, Hidayatullah atau akrab disapa Mbah Doyok ini menceritakan, saat ini NU Backpacker sudah ada di 21 kabupaten/kota di Indonesia. Selain itu, juga sudah memiliki 6 cabang di luar negeri. Selain sebagai wadah hobi petualang, NU Backpacker juga mempunyai tujuan sosial dan religi.
"NU Backpacker merupakan komunitas yang bergerak dalam tiga bidang inti, yakni sosial keagamaaan yang membawa nama NU-nya, sosial kepencintaalaman yang membawa nama backpackernya, serta sosial kemasyarakatan yang membawa nama komunitasnya," jelasnya.
Dirinya berharap NU Backpacker ini dapat menjadi wadah berekspresi dan ruang alternatif bagi kader-kader Nahdlatul Ulama yang ingin menimba ilmu dengan rileks, gaul, dan riang gembira. "Dengan jargon utamanya, tinggi tanpa merendahkan," imbuh Mbah Doyok.
Koordinator NU Backpacker Batang, M Rosyid Arifudin berharap, paska peluncuran, teman-teman NU Backpacker Batang tambah solid dan makin kontributif membangun Batang.
"Ini adalah awal sejarah buat kita semua. Karena kalau dalam konteks keindonesiaan, kita semua ini adalah Bung Karnonya NU Backpacker. Kalau dalam konteks Nahdlatul Ulama, kita ini adalah Mbah Hasyimnya NU Backpacker. Dan kalau Dalam konteks ke IPNUan, kita ini termasuk Mbah Tolchahnya NU Backpacker," harap Rosyid. [*]
0 Komentar