KH Abdul Karim Ahmad (Gus Karim), salah satu santri dari KH Humam Bajuri |
Bantul, PecintaUlamaID - Pesantren Al-Imdad Bantul Yogyakarta mengadakan peringatan haul ke-25 KH Humam Bajuri, pendiri pesantren tersebut pada Senin malam (14/9). Puncak haul ini dikemas dalam acara :Shalawat dan Doa Bersama untuk Bangsa" yang dipimpin oleh Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh KH Abdul Karim Ahmad yang merupakan pengasuh Pesantren Al-Qur'aniy Az-Zayadiy Surakarta, Jawa Tengah ini.
Dalam kesempatan tersebut, sosok yang juga merupakan guru spiritual Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ini menyampaikan pandangannya mengenai sosok KH Humam Bajuri yang mana merupakan salah satu gurunya ketika sedang nyantri di Pesantren Krapyak Yogyakarta.
"Alhamdulillah saya juga pernah mengaji kepada beliau KH Humam Bajuri kurang lebih selama tiga tahun sewaktu mondok di Pesantren Al-Munawwir Yogyakarta. Saya diajar Qawa'idul Fiqhiyyah, tentang Fiqih," ungkapnya.
"Menurut informasi yang kami terima, beliau adalah seorang ulama besar dan merupakan salah satu santri seniornya Mbah Kiai Ali Ma'shum," tambahnya.
KH Humam Bajuri atau Mbah Humam, pendiri Pesantren Al-Imdad Yogyakarta (Sumber: website Pesantren Al-Imdad Yogyakarta) |
Ia kemudian mengisahkan bahwa semasa hidupnya, Mbah Humam sering dipanggil oleh Mbah Kiai Ali Ma'shum untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari masyarakat yang ditujukan kepada Mbah Kiai Ali Ma'shum.
"Beliau sering sekali kalau Mbah Kiai Ali Ma'shum mendapatkan pertanyaan-pertanyaan tentang fiqih, Mbah Kiai Ali Ma'shum itu memanggil Mbah Kiai Humam. Pertanyaan yang disampaikan oleh masyarakat kepada Mbah Kiai Ali Ma'shum ini ditulis dan disuruh jawab oleh Mbah Kiai Humam," cerita Gus Karim, sapaan akrabnya.
"Setelah dijawab oleh Mbah Kiai Humam, baru disampaikan oleh Mbah Kiai Ali Ma'shum kepada masyarakat," imbuhnya.
Menurutnya, hal semacam ini bukan berarti Mbah Kiai Ali Ma'shum tidak bisa menjawab pertanyaan dari masyarakat. Namun menunjukkan bahwa Mbah Kiai Humam sedang dikader oleh gurunya itu.
"Ini bukan berarti Mbah Kiai Ali Ma'shum itu tidak bisa. Akan tetapi beliau mengkader santrinya untuk membuka kitab-kitab sehingga Mbah Kiai Humam itu menguasai kita secara luar biasa," jelasnya.
Sosok yang ahli bahtsul masail
Gus Karim juga menyampaikan bahwa sosok Mbah Kiai Humam merupakan kiai yang sangat ahli di bidang bahtsul masail. Bahkan beliau selalu menjawab pertanyaan yang ada di forum bahtsul masail.
"Yang kedua yang saya ketahui, beliau itu ahli dalam bahtsul masail. Kalau NU mengadakan bahtsul masail, beliau yang selalu menjawab pertanyaan-pertanyaannya itu. Sehingga kalau tinggalannya beliau jadi semacam ini itu sudah selayaknya," tukasnya.
"Al-fadhlu lil mubtadi' wa in ahsanal muqtadi. Keutamaan adalah bagi pendirinya, walaupun penerusnya itu lebih bagus," lanjutnya.
"Insyaallah Mbah Kiai Humam saat ini menjadi senang, bahagia mendapatkan doa dari kita semuanya sehingga kita semua selalu mendapatkan barokah ilmu dari Mbah Kiai Humam," tutupnya.
0 Komentar