Poster yang mengklaim "Ciri-ciri Masjid Sunnah" |
- Tidak ada kaligrafi dan tidak ada kuburan di dalam Masjid
Tahu Masjid Nabawi? Di dalam Masjid tersebut banyak kaligrafi dan ada makam Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam dan kedua sahabatnya. Apakah Masjid Nabawi tidak sesuai Sunnah? Padahal tiap selesai Maghrib dan Subuh banyak Mufti Arab Saudi ngaji di sana? Mikir!
- Tidak ada Tasbih
Di masa Sahabat sudah ada jenis Tasbih yang digunakan untuk zikir. Berikut riwayatnya:
Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Sahabat Abu Hurairah memiliki benang dengan 2000 pintalan (bundelan). Beliau tidak tidur sebelum membaca tasbih sejumlah pintalan benang tersebut (Al-Bidayah wa Nihayah 8/120)
- Tidak ada Qunut Subuh
Ternyata ulama Salafi di Arab yang menjadi guru para pendakwah Salafi di negeri ini, yaitu Syekh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin, berfatwa berbeda:
- Tidak ada Salaman
Dalam Mazhab Syafi'i boleh bersalaman setelah salat. Demikian pula Mazhab Hanafi:
Demikian halnya berjabat tangan, bahkan sunah setiap selesai salat dan setiap perjumpaan. Ada kitab kami secara khusus dalam masalah ini (Durar Al-Hukkam 2/149)
Ternyata Mufti Saudi juga membolehkan karena dianggap sudah menjadi tradisi:
Namun jika salaman dilakukan bukan karena syariat, tapi karena rasa senang dan cinta, maka tidak apa-apa, karena umat Islam sudah terbiasa (Majmu’ Fatawa wa Rasail 13/212)
- Tidak ada dzikir berjamaah
Ibnu Abbas berkata: ”Sesungguhnya mengeraskan (bacaan) dzikir setelah para sahabat selesai melakukan salat wajib sudah ada sejak masa Nabi Muhammad Saw.” Ibnu Abbas berkata: “Saya mengetahui yang demikian setelah mereka melakukan salat wajib dan saya mendengarnya” (HR Bukhari)
- Tidak digunakan Maulid Nabi
Maulid Nabi memiliki acara lantunan syair keutamaan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, menurut Imam Nawawi boleh kegiatan seperti itu:
Boleh melantunkan syair di Masjid jika berupa pujian untuk Nabi, Islam, hikmah, akhlak mulia dan kebaikan lain. Jika berupa kejelekan seperti sifat khamr, wanita, memuji orang zalim, sombong dll maka haram (Majmu’ 2/177)
Jabir bin Samurah: “Kami melantunkan Syair dan kisah di masa Jahiliyah, kadang Nabi tersenyum” HR Ahmad
- Tidak ada pujian setelah Azan
Syaikh Syaubari berfatwa ketika ditanya tentang bacaan salawat kepada Nabi Saw sebelum iqamah, apakah sunah atau bid’ah? Beliau menjawab sunah, dikutip dari banyak ulama (al-Jamal, 3/147)
- Tidak ada bedug
Pendiri NU tidak mempermasalahkan bedug:
Hukum tentang Bedug yang digunakan oleh umat Islam Jawa di masjid-masjid mereka, untuk memberi tahu masuknya waktu salat dan mengajak berjamaah. Bedug adalah kayu berukuran besar yang sangat panjang, yang didalamnya diberi lubang yang luas yang kedua tepinya ditutupi semisal kulit kerbau, dipaku dengan beberapa paku bersa yang terbuat dari kayu, kemudian ditabuh dengan kayu kecil, sehingga mengeluarkan suara gemuruh… Saya katakan: Menabuh bedug dengan tujuan di atas adalah boleh, bahkan masuk dalam bid’ah yang terpuji (Risalah al-Jasus fi Bayani Hukmi an-Naqus 13-14, karya Syaikh Hasyim Asy’ari pendiri NU)
0 Komentar